Pertandingan utama di UFC 309 pada Minggu (17/11/2024) WIB di Madison Square Garden, New York, menjadi ajang pembuktian dua legenda terbesar dalam sejarah Mixed Martial Arts (MMA). Jon Jones, yang dijuluki sebagai salah satu Greatest of All Time (GOAT), sukses mempertahankan sabuk juara kelas berat dengan kemenangan KO atas Stipe Miocic pada ronde ketiga.
Dominasi Jon Jones di UFC 309
Jon Jones, yang sebelumnya dikenal sebagai raja kelas berat ringan, tampil impresif dalam pertarungan ini. Dengan rekor 27 kemenangan, 1 kekalahan, dan 1 no contest, Jones menunjukkan bahwa ia tetap berada di puncak permainannya. Satu-satunya kekalahan dalam kariernya bahkan terjadi karena diskualifikasi, bukan karena dikalahkan lawan.
Dalam laga UFC 309, Jones berhasil membuktikan bahwa ia tidak hanya sekadar mempertahankan sabuk juara, tetapi juga mendominasi Miocic, yang dianggap sebagai salah satu petarung terbaik sepanjang masa di kelas berat UFC.
Jones memanfaatkan kecepatan, teknik grappling, dan jangkauan panjangnya untuk mengontrol jalannya pertarungan. Pada ronde ketiga, kombinasi serangan striking yang akurat berhasil menjatuhkan Miocic, memaksa wasit menghentikan pertandingan. Kemenangan KO ini menjadi bukti bahwa Jones tetap berada di level elite di divisi kelas berat.
Stipe Miocic: Legenda yang Kehilangan Sentuhan
Stipe Miocic, mantan juara kelas berat UFC dan petarung berdarah Kroasia, datang ke UFC 309 dengan beban besar. Sebagai pemegang rekor empat kali mempertahankan sabuk juara kelas berat, Miocic sering dianggap sebagai GOAT di divisi monster ini.
Namun, usia dan absennya Miocic dari kompetisi menjadi faktor yang sulit diabaikan. Sebelum UFC 309, Miocic sudah lama tidak bertarung, yang jelas memengaruhi performanya di oktagon. Meskipun memiliki pengalaman bertarung melawan petarung kelas dunia seperti Daniel Cormier dan Francis Ngannou, Miocic kesulitan menghadapi teknik dan atletisme Jon Jones yang berada di puncak karier.
Duel Dua GOAT yang Berat Sebelah
Pertarungan ini sebelumnya disebut sebagai duel antara dua GOAT (Greatest of All Time), tetapi hasilnya jauh dari seimbang. Jones berhasil mendominasi sejak ronde pertama, sementara Miocic kesulitan menemukan ritme bertarungnya.
Banyak pengamat menilai bahwa Jones menunjukkan keunggulan dalam setiap aspek, mulai dari striking, clinch, hingga ground control. Miocic, yang biasanya mampu mengandalkan daya tahan dan kekuatannya, tidak dapat menghadapi serangan Jones yang agresif dan penuh presisi.
Apa Selanjutnya untuk Jon Jones?
Kemenangan atas Stipe Miocic memperkuat posisi Jon Jones sebagai salah satu petarung terbaik dalam sejarah UFC. Dengan sabuk juara kelas berat tetap di tangannya, spekulasi pun bermunculan tentang siapa lawan berikutnya. Beberapa nama yang muncul adalah:
- Sergei Pavlovich – Petarung asal Rusia yang dikenal dengan kekuatan knockout-nya.
- Tom Aspinall – Bintang muda asal Inggris yang memiliki kemampuan striking dan grappling yang solid.
- Francis Ngannou – Meski saat ini tidak berada di UFC, banyak penggemar berharap pertarungan super antara Jones dan Ngannou dapat terwujud.
Warisan Dua Legenda
Dengan hasil UFC 309, Jon Jones semakin mempertegas statusnya sebagai petarung terbaik sepanjang masa di MMA. Di sisi lain, meskipun kalah, warisan Stipe Miocic sebagai juara kelas berat yang paling dominan dalam sejarah UFC tidak akan tergantikan.
Keduanya telah menciptakan momen-momen ikonik yang akan dikenang oleh penggemar MMA di seluruh dunia. Pertarungan ini bukan hanya tentang kemenangan atau kekalahan, tetapi juga tentang apresiasi terhadap dua legenda yang telah membawa MMA ke tingkat yang lebih tinggi.